Fenomena globalisasi telah membawa perubahan signifikan terhadap peran aktor-aktor dalam hubungan internasional. Tidak hanya negara yang menjadi aktor utama, tetapi juga aktor-aktor sub nasional seperti pemerintah daerah, kota, komunitas lokal, bahkan warisan budaya (heritage) kini memainkan peran penting dalam interaksi global. Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat menciptakan fenomena “desa global” (global village) sebagaimana dikemukakan oleh Marshall McLuhan (1962), yang menggambarkan dunia sebagai ruang interaksi yang saling terhubung tanpa batas. Oleh karena itu, memahami konsep sub nasional menjadi kunci dalam studi hubungan internasional kontemporer. Selain itu, sub nasionalitas semakin menonjol melalui diplomasi kota (city diplomacy), para diplomasi, jejaring daerah, hingga peran identitas budaya dalam memengaruhi citra dan kerja sama internasional. Studi tentang sub nasional membuka perspektif baru bahwa interaksi global tidak lagi bersifat top-down dari negara ke masyarakat, melainkan juga bottom-up dari komunitas lokal ke dunia internasional.
No comments:
Post a Comment